BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan dari permesinan material benda
kerja yang semakin keras serta desain produk yang semakin kompleks juga
tuntutan produktivitas yang semakin tinggi mengakibatkan timbulnya anggapan
bahwa proses permesinan konvensional dengan menggunakan perkakas potong dan
perautan secara mekanis menjadi tidak ekonomis lagi dan ketinggalan dalam
ketelitian serta kualitas permukaan hasil pengerjaannya untuk jenis material
dan tuntutan tersebut diatas.
Penggunaan material yang semakin
keras untuk suatu produk akan berkakibat terhadap kenaikan biaya permesinan
yang semakin tinggi. Apabila tidak dilakukan penerapan hasil penelitian
pengembangan teknologi permesinan khususnya pada perautan logam, maka kenaikan
biaya permesinan tidak dapat dihindari. Oleh sebab itu, penggunaan mesin-mesin
non konvensional dibutuhkan dalam proses produksi yang menggunakan material
yang lebih kompleks lagi.
Penggunaan proses permesinan non konvensional yang
efisien diperlukan dipahami mengenai seluk-beluk dari permasalahan permesinan.
Metode proses permesinan non konvensional yang akan dipakai tidak dapat
digantikan oleh proses permesinan konvensional. Metode yang dipilih cocok atau
tepat untuk kondisi yang diberikan serta tidak akan efesien untuk kondisi yang
lain.
Pada bagian ini akan dibahas mesin non konvensional
yaitu Electrochemical Machining (ECM), untuk lebih jelas lagi akan dibahas
dibawah ini.
1.2 Rumusan
Masalah
• Apa yang dimaksud Electrochemical
machining ?
• bagaimana pengaplikasian
Electrochemical michining?
• Bagaimana cara kerja Electrochemical
michining?
1.2 Tujuan
• Mengetahui fungsi dari Electrochemical michining
• Mengetahui fungsi dari bagian - bagian Electrochemical
michining
• Mengetahui cara kerja Electrochemical michining
BAB II
PEMBAHASAN
(Electro
Chemical Machining)
2.1 Definisi electro chemical machining
Electrochemical machine
(ECM)
adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk pemakanan atau pemotongan
benda kerja dengan menggunakan proses kimia elektrik. Electro Chimical Machining (ECM) merupakan sebuah metode untuk
mengolah bentuk logam melalui proses
elektrokimia.
Biasanya digunakan untuk produksi
massal dan untuk benda kerja yang memilki tingkat kekerasan tinggi atau benda
kerja yang sulit dikerjakan oleh mesin – mesin konvensional. ECM sering diartikan sebagai mesin yang
mengikis dengan listrik dan serupa dengan pengerjaan menggunakan mesin dalam
suhu tinggi yang diposisikan seperti elektroda dan benda
ECM adalah sebuah proses elektrolic dan didasarkan
pada fenomena elektrolisis sebagai mana hukum faraday (1883) sering diartikan sebagai mesin yang menyepuh
dengan listrik dan serupa dengan pengerjaan menggunakan mesin dalam suhu tinggi
yang diposisikan seperti elektroda dan benda. Melalui sebuah bahan elektrolit
dalam proses pemakanan yang menggunakan katode, elektrolite dan anode sehingga
dalam ECM tidak menggunakan pahat. Peralatan potong ECM dikontrol sepanjang
alur yang diinginkan dan sangat dekat dengan pengerjaan tetapi tidak sampai
menyentuh. Pemakanan bahan yang memiliki tingkat kekerasan tinggi sangat
mungkin dilakukan oleh ECM. Sepanjang tidak ada perubahan panas atau tegangan
mekanik yang dipindahkan ke benda dan
dimungkinkan pula untuk penyelesaian permukaan.
Gambar
1 mesin ECM
2.2 Bagian electro chemical machining
Gambar
2 bagian ECM
a. Elektrolit
Elektrolit adalah suatu
zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan selanjutnya larutan
menjadi konduktor elektrik, ion-ion merupakan atom-atom bermuatan elektrik.
Elektrolit bisa berupa air, asam, basa atau berupa senyawa kimia lainnya.
Elektrolit umumnya berbentuk asam, basa atau garam. Beberapa gas tertentu dapat
berfungsi sebagai elektrolit pada kondisi tertentu misalnya pada suhu tinggi
atau tekanan rendah. Elektrolit kuat identik dengan asam, basa, dan garam kuat.
Elektrolit merupakan senyawa yang berikatan ion dan kovalen polar. Sebagian
besar senyawa yang berikatan ion merupakan elektrolit sebagai contoh ikatan ion
NaCl yang merupakan salah satu jenis garam yakni garam dapur. NaCl dapat
menjadi elektrolit dalm bentuk larutan dan lelehan. atau bentuk liquid dan
aqueous. sedangkan dalam bentuk solid atau padatan senyawa ion tidak dapat
berfungsi sebagai elektrolit
b. Pahat
Material
yang digunkan dalam pembuatan pahat di electro chemical michining ini adalah
emas, perak, dan platina. Pahat yang digunaakan tergantung produk yang akan di
buat
Gambar 3 mata pahat ECM
2.3 Prinsip kerja electro chemical
machining
Gambar 4 proses ECM
Adanya
proses peralutan anodis daripada material benda kerja maka terbentuklah senyawa metal hidroksida yang bercampur
dengan cairan elektrolit semacam lumpur. Cairan yang berlumpur ini kemudian
diendapkan dalam bak pengendap. Keluar dari bak pengendap ini, cairan
elektrolit tersebut kemudian dijernihkan
dengan mempergunakan centrifuge dan akhirnya baru dialirkan kedalam
reservoir elektrolit. Dengan mempergunakan pompa, cairan elektrolit ini
dialirkan kedalam celah antara benda kerja dengan pahat.
Pemesinan
elektrokimia menciptakan komponen yang tidak dikenakan baik materi termal atau
mekanis stres dan rapuh dapat mesin mudah karena tidak ada kontak antara alat
dan benda kerja. pemesinan elektrokimia dapat membuat bentuk 3D normal dan
halus. Beberapa contoh komponen yang dibuat menggunakan mesin elektrokimia
meliputi mati, cetakan, pisau turbin dan kompresor, gigi berlubang, lubang,
slot, dll pemesinan elektrokimia dapat memproses sebagian besar jenis bahan dan
paduan melakukan. Custom perkakas yang diperlukan dalam bentuk negatif bagian
yang diinginkan.
Berbagai
teknik industri telah dikembangkan berdasarkan proses termasuk:
·
Elektrokimia pemotongan
·
Elektrokimia ECM
·
Elektrokimia menggerek
·
Elektrokimia pengeboran
·
Elektrokimia menghaluskan
Skematik
prosesnya seperti sebuah katode yang direaksikan dengan anoda (elektrolite
positif). Tekanan elektrolitenya diinjeksikan pada temperature tertentu ke area
pemakanan. Tingkat pemekanannya sama pada tingkat pencairan bahan. Ataupun
disesuaikan dengan titik lebur dari benda yang akan dibuat.untuk toleransi yang
digunakan didalam dan diluarnya adalah 0,03 inci. berikut Skema dari proses ECM
Proses
dalam ECM lebih luas digunakan untuk memproduksi bentuk benda yang sudah sangat
rumit dan presisi dengan penyelesaian akhir permukaan yang bagus bagi material
mesin seperti kipas turbin. Secara lebih luas dan efektive pula digunakan untuk
proses deburring.
Dalam
proses deburing ,ECM menggunakan teknik seperti yang telah diuraikan diatas
yaitu untuk pemakanan logam yang lebih dari proses mesin lain,serta
menghaluskan sudut tepi yang tajam.proses ini terjadi sangat cepat dan lebih
luarbiasa disbanding cara deburring konvensional biasa yang menggunakan tangan
atau proses mesin yang bukan tradisional lain sehinga menghasilkan finishing
permukaan yang baik dan tidak merusak bahan karena benar-benar sesuai rencana
pengerjaan.
Proses
produksi dilakukan dengan penggabunggan antara listrik dan kimia yang disebut elecktrochemical machine.proses.
Produksi yang ada bersifat pengurangan atau penambahan dimensi dengan beragam
cara. sebagai contoh proses finishing banyak dilakukan dengan pelapisan dengan
chrome atau nikel yang lebih umum disebut electroplanting.menurut prisip
kerjanya tipe in dibagi menjadi dua yaitu elecktrochemical machining dan
elecktrochemical deburring and grinding
Salah
satu tipe proses produksi yang mana pengerjaan/pengolahan benda kerja dilakukan
dengan elektrolisis dengan energi listrik dan medium elektroliy seperti asam
sulphat,coppher sulphat dan lainya. Benda kerja difunsikan sebagi anoda dan
bahan yang diuraikan seperti tembaga,chrome sebagai anoda
besar
kecilnya penambahan atau pengurangan sesuain hukaum Faraday yaitu “masa yang
berpindah merupakan fungsi dari arus
arus (amphere),waktu,jarak ,luas permukaan dan sifat katoda yang terkait dengan
“e” atau beda potensial katode-anode maupun resistensi elektrolinya.ECM umumnya
digunakan untuk memotong benda logam yang sangat keras dan sulit dimensi atau
geometri benda kerja yang rumit.
Dalam
ECM, elektrolit berfungsi sebagai konduktor listrik dan hukum Ohm juga berlaku
untuk jenis konduktor. Yang resistensi elektrolit dapat berjumlah ratusan ohm.
Akumulasi
dalam celah mesin kecil dari logam dan produk gas dari elektrolisis yang tidak
diinginkan. Jika dibiarkan akan terjadi pertumbuhan yang tidak terkendali, yang
akhirnya akan menyebabkan hubungan pendek antara dua elektroda. Untuk
menghindari krisis ini, elektrolit dipompa melalui celah luar elektroda
sehingga produk-produk dari elektrolisis terbawa pergi. Gerakan paksa
elektrolit juga penting dalam mengurangi efek pemanasan listrik dari kedua
elektrolit, yang dihasilkan dari aliran arus dan gas hidrogen, yang
masing-masing meningkat dan efektif untuk mengurangi konduktivitas.
Proses
ECM ini atau lebih dikenal sebagai electroplating paling banyak digunakan untuk
menghasilkan bentuk yang rumit dengan penyelesaian permukaan yang baik, seperti
mata pisau turbin. Hal ini juga digunakan secara luas dan efektif dalam proses
deburring. Selain itu bisa digunakan juga dalam pengeboran lubang.
Prinsip
kerja ECM yaitu benda kerja dihubugkan dengan sumber arus searah yang bermuatan
positif sedangkan pahat dibuhungkan dengan sumber arus yang bermuatan positif
dan cairan elektrolit dialirkan diantara pahat dan benda kerja. Sehingga
terjadilah proses pengerjaan material benda kerja karena adanya reaksi
elektrokimia dan juga reaski kimia. Electro Chimical Machining (ECM) terdiri
dari pahat katoda dan anoda.
Syarat-syarat
proses ECM yaitu pahat bermuatan negative dan benda kerha bermuatan positif
celah antara pahat dan benda kerja yang berfungsi sebagai aliran cairan
elektrolit (sel elektrolit). Sel elektrolit yang terbentuk diantara pahat
dengan benda kerja inilah yang membentuk terjadinya reaksi elektrokimia dan
reaski kimia. Fungsi dari cairan
elektrolit dalam proses ECM, yaitu:
1. Sebagai media untuk memungkinkan
terjadinya proses pengerjaan material.
2. Sebagai fluida pendingin selama proses
ECM berlangsung
3. Untuk menghanyutkan bagian-bagian
daripada material benda kerja yang telah dikerjakan.
Pemilihan
cairan elektrolit berdasarkan beberapa faktor sebagai berikut:
1. Bersifat sebagai konduktor listrik
2. Tidak korosif terhadap peralatan
3. Tidak beracun dan tidak membahayakan
operator
4. Mempunyai sifat kimia yang stabil,
sehingga memungkinkan terjadinya reaksi elektro kimia yang stabil selama proses
ECM beerlangsung.
Prinsip dasar dari pada ECM. adapun
persyaratan untuk memungkinkan berlangsungnya proses ECM, ialah:
1. Pahat bermuatan negative dan benda kerja
bermuatan positif.
2. Celah antara pahat dengan benda
memungkan aliran cairan elektrolit yang selanjutnya akan berfungsi sebagai
suatu sel-elektrolit.
2.4 Tingkat
Kualitas Mesin
Pada
saat ini tingkat kualitas pengerjaan dapat dipengaruhi banyak faktor. Ini
melibatkan jenis elektrolit, laju aliran elektrolit, dan beberapa kondisi
proses lainnya. Sebagai contoh efisiensi arus menurun ketika kerapatan arus
meningkat untuk logam tertentu, misalnya, untuk nikel.
Jika
ECM dari titanium dicoba dalam elektrolit natrium klorida, efisiensinya relatif
sangat rendah (10-20%) yang diperoleh. Ketika proses ini digantikan oleh
beberapa campuran elektrolit berbasis fluorida, untuk mencapai efisiensi yang
lebih besar (> 60%), dari tegangan tinggi yang digunakan.
Jika
tingkat aliran yang terjadi terlalu rendah, efisiensinya berkurang bahkan untuk logam yang paling mudah
dikerjakan melalui ECM. Kurangnya aliran tidak memungkinkan produk-produk
permesinan untuk menjadi begitu mudah mengalir dari celah mesin.
2.5 Ketepatan
dan Kontrol Dimensi ECM
Pemilihan elektrolit memainkan peran
penting dalam ECM. Natrium klorida, misalnya, menghasilkan jauh lebih sedikit
komponen yang akurat dibandingkan natrium nitrat. Menggunakan elektrolit
natrium nitrat, yang mempunyai efisiensi
tertinggi saat ini. Dalam pengeboran lubang kepadatan arus tinggi ini terjadi
antara ujung alat dan benda kerja. Dalam hal ini tidak ada gerakan langsung
antara alat dan permukaan benda kerja, Jadi kelebihan pemotongan dalam
pengerjaan berkurang dengan pemilihan jenis elektrolit. Jika elektrolit lain
seperti larutan natrium klorida digunakan sebagai gantinya, maka kelebihan
potong bisa jauh lebih besar. Menggunakan larutan natrium klorida, efisiensinya
saat ini tetap stabil di hampir 100% untuk berbagai macam kepadatan arus. Jadi,
bahkan di sisi celah, pemindahan logam berlangsung pada tingkat yang terutama
ditentukan oleh kerapatan arus, sesuai dengan hukum Faraday.
2.6 Aplikasi
ECM
1. Smoothing
of rough surfaces (Penghalusan permukaan)
Pengikisan
atau penghalusan permukaan, adalah pengerjaan yang paling sederhana dan
penggunaan yang umum dari ECM. Sebuah alat berupa katoda ditempatkan di atas
permukaan benda yang memiliki permukaan yang tidak teratur. Kepadatannya dari
permukaan berbeda dikarenakan oleh perbedaan tinggi permukaan. Yang pertama,
oleh karena itu, dihapusnya perbedaan permukaan dan benda kerja menjadi halus.
Penghalusan permukaan adalah salah satu dari jenis ECM di mana bentuk anoda
akhir mungkin sama katoda.
Elektrokimia
deburring adalah proses yang sangat cepat, u waktu ntuk meratakan permukaan
komponen yang diproduksi adalah 5 sampai 30 detik. Karena kecepatan dan
kesederhanaan operasi, elektrokimia deburring dapat dilakukan dengan alat,
katoda tetap stasioner. Proses ini digunakan di banyak industri.
Gambar 5 Smoothing of rough surfaces
2. Hole
drilling (Pengeboran Lubang)
Pengeboran
lubang adalah salah satu pengerjaan utama dalam ECM . Katoda alat ini biasanya
dibuat dalam bentuk tabung elektroda. Elektrolit dipompa ke bawah melalui
lubang di pusat alat, yang dipancarkan ke permukan benda kerja, dan aka
mengalir keluar melalui celah diantara benda kerja dan alat. Pembalikan aliran
elektrolit ke arah sebaliknya, dapat menghasilkan perbaikan pemukaan yang mesin.
Gambar
6. Hole Drilling
3. Full-form shaping
Full-Form
Shaping memanfaatkan pembentukan celah yang konstan di permukaan benda dan alat
ini bergerak secara mekanis pada tingkat yang tetap ke arah benda kerja untuk
menghasilkan profil bentuk yang digunakan untuk produksi profil-profil
tertentu. Aliran elektrolit memainkan
peran yang penting dan berpengaruh dalam pembentukan profil bentuk dan
merapikan permukaannya. Seluruh penampang benda kerja harus disediakan
elektrolit seperti yang mengalir di antara elektroda.
4. Electrochemical grinding
Gambar
7 electrochemical grinding
Gambar
8 . Electrochemical Grinding
Bagian
utama dari penggerindaan elektrokimia adalah penggunaan roda pengikis di mana
isolasi abrasif, seperti partikel intan, diatur dalam pengerjaan. Roda ini
menjadi alat katoda. Partikel-partikel non konduktor bertindak sebagai pembatas
antara roda dan benda kerja, memberikan celah interelectrode konstan, untuk
jalur elektrolit keluar.
Keakuratan
yang dicapai oleh proses ini biasanya sekitar 0,125 milimeter. kelemahannya
adalah hilangnya akurasi ketika sudut mengecil. Karena efek medan listrik,
jari-jari lebih baik dari 0,25-0,375 milimeter jarang bisa dicapai. Sebuah
aplikasi dari penggerindaan elektrokimia adalah produksi alat pemotong karbida
tungsten. EKG juga berguna dalam pengerjaan benda yang rapuh seperti jarum
suntik.
2.7 Electrochemical
arc machining
Sebuah
proses yang bergantung pada muatan listrik dalam elektrolit, sehingga
memungkinkan pengikisan logam daam pengerjaan ECM, telah dikembangkan. Karena
proses ini bergantung pada timbulnya percikan busur, itu telah bernama
elektrokimia busur mesin (ECAM). Sebuah percikan telah didefinisikan sebagai
debit transien antara dua elektroda, busur adalah fenomena termionik stabil.
Jangka waktu pembuangan sekitar 1 kali per milidetik digambarkan sebagai
percikan api, sedangkan untuk jangka waktu sekitar 0,1 detik kata discharge
dapat dianggap busur. Karena dalam durasi proses ECAM, energi, dan waktu
penyalaan bunga api berada di bawah kontrol, itu sah untuk menganggap mereka
sebagai busur.
2.8 Produk
yang di hasilkan ECM
1.
ROTOR
Gamabar
9 rotor
2. BREKAT
Gambar 10 brekat
3. SENSOR
Gambar 11 sensor
2.9 Kelebihan
dan Kekurangan ECM
a.
Keuntungan proses CHM
1) Set-up dan perkakas yang dipergunakan
relatif murah
2) Tidak terjadi bekas-bekas geram pada
bagian tepi dari benda yang dikerjakan.
3)
Pelat tipis dapat dikerjakan tanpa
terjadi deformasi.
4) Ketelitian pengerjaan bertambah dengan
semakin tipisnya benda kerja.
5) Proses CHM tidak tergantung kepada
kekerasan benda kerja. Selama proses berlangsung tidak terjadi perubahan sifat
fisik material benda kerja
6) Proses CHM sangat fleksibel untuk segala
bentuk dan ukuran
b. Kerugian proses CHM adalah:
1) Membutuhkan keahlian operator yang relatif
tinggi
2) Uap yang berasal dari etchant (zat pelarut
kimia) adalah sangat korosif sehingga peralatan yang dipergunakan dalam proses
ini harus benar-benar terlandung.
3) Dalamnya proses pengerjaan sangat terbatas
4) Produktivitas relatif rendah
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Beberapa
kesimpulan dapat ditarik dari analisis proses EDM, diantaranya :
1. Proses pemesinan dengan ECM memerlukan
waktu yang ralatif sedikit untuk membuat produk sekala besar
2. Harga atau ongkos operasi relatif mahal.
3. Kekerasan permukaan sangat dipengaruhi
oleh penyetelan intensitas arus listrik, dimana semakin besar angka
intensitasnya maka permukaan benda kerja semakin kasar.
4. Dengan hanya dilakukan sekali proses (tanpa finising) permukaan benda kerja yang
dihasilkan relatif bagus.
5. pahat yang digunakan harus menyesuaikan
produk yang akan di buat